Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI, Indonesia
Abdullah Hariri (Hamba Allah yang lembut) demikian bapakku berharap seperti apa aku. Kakekku yang bijakpun tak lupa menyertakan harapannya terhadapku dengan menghadiahkan sebuah nama Moenir (yang bersinar terang). Lahir dan besar di tanah pemberani, dibesarkan oleh seorang penjual minyak tanah yang bijak,menjadi piatu sejak usia 2 tahun, namun tak pernah lepas dari kasih sayang orang tua...

20 Oktober 2008

Osob Kiwalan

Boso Walikan, bahasa kebalikan entah bagaimana mengindonesiakannya. Yang jelas bahasa ini identik dengan kota malang dengan arek2nya.

Secara geografis, jika kita melihat peta jawa timur dan menarik garis dari masing2 ujung. Maka, kita akan mendapatkan kota malang berada di persimpangannya. Kota malang sebagai kota persimpangan memiliki nilai strategis tersendiri. Apalagi dengan kondisi geografisnya yang dikelilingi oleh beberapa gunung, berada di lembah seingga memiliki hawa yang sejuk. Banyak orang merasa betah tinggal disini dan menjadi penduduk kota ini.

Arek Malang, begitu warga malang menyebut dirinya. Tanah pemberani, begitu mereka menyebut bumi arema. Dan bahasa yang identik dan menjadi bahasa pergaulan sehari-hari warga kota ini adalah bahasa walikan, osob kiwalan begitu mereka menyebutnya.

Bahasa adalah identitas suatu bangsa, suatu suku, suatu komunitas. Seringkali kita melihat mereka yang merasa dirinya adalah komunitas gaul, maka akan berusaha mempelajari dan menggunakan bahasa-bahasa dan istilah-istilah yang identik dengan mereka yang dianggap gaul. Demikian pula, jika kita melihat mereka yang ingin dianggap orang kota, bahasa prokem yang berlaku di Ibukota tentu menjadi rujukan utama.

Jika di daerah lain, yang menjadi identitas bahasa adalah bahasa daerah, namun berbeda dengan daerah lain meskipun memiliki bahasa daerah yang identik dengan beberapa daerah di sekitarnya, namun kreatifitas arek-arek malang ini sungguh luar biasa. Mereka menciptakan sendiri simbol bagi komunitasnya. Tanpa pelajaran, tanpa kamus, bahasa ini sudah menjadi bahasa sehari-hari dan tidak mudah di tiru orang lain, karena mereka membalik tidak asal membalik, namun dengan kreatifitasnya bahasa yang menjadi tidak wajar, tidak nyaman di dengar menjadi wajar dan nyaman di dengar.

Dan identitas itu kini telah menyebar ke hampir seluruh pelosok negeri ini dengan semakin menyebarnya pula perantau-perantau dari bumi pemberani......

Berikut adalah beberapa kosakata yang lazim digunakan di tanah arema.....

arades = saudara
silup    = polisi
alanec = celana
idreq   = kerja

dan lain sebagainya..........


1 komentar:

  1. PERTAMAXX !!!

    salam kenal sam,..

    pokoke ojo Salam diwalik dadi Malas,...

    BalasHapus

Tak Komen....