Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI, Indonesia
Abdullah Hariri (Hamba Allah yang lembut) demikian bapakku berharap seperti apa aku. Kakekku yang bijakpun tak lupa menyertakan harapannya terhadapku dengan menghadiahkan sebuah nama Moenir (yang bersinar terang). Lahir dan besar di tanah pemberani, dibesarkan oleh seorang penjual minyak tanah yang bijak,menjadi piatu sejak usia 2 tahun, namun tak pernah lepas dari kasih sayang orang tua...

27 Oktober 2008

Aremania, by : Lisa Johnson

Aremania, by: Lisa Johnson


Diambil dari Friendster Group Discussion Aremania, yang merupakan BAB III dari Tugas Studi Lapangan yang dilakukan oleh Lisa Johnson. Saya pikir suatu hal yang menarik bagaimana penelitian tentang Aremania dilakukan oleh orang yang bukan arek Malang. Sangat objektif. Banyak sisi historis yang tadinya saya tidak tahu atau simpang siur menjadi “cling” karena tulisan ini. Semoga bermanfaat buat para suporter klub-klub di Indonesia dan Aremania pada khususnya. Bravo Arema!

Aremania

AREMANIA

Pendahuluan
Tidak mungkin melakukan penelitian tentang olah raga dan identitas di Malang tanpa melihat aktivitas yang dilakukan oleh tim sepak bola Arema dan pendukungnya, Aremania. Memang ada banyak olah raga di Malang selain sepak bola dan Arema, tetapi ada terlalu banyak Aremania di Malang untuk tidak mengambil peduli dalam fenomen ini. Sebetulnya, waktu peneliti pertama kali mau melakukan penelitian tentang olah raga di Malang, peneliti tidak ingin melakukan semuanya tentang Aremania. Peneliti berpendapat bahwa kebanyakan orang di Malang sudah tahu tentang Arema dan Aremania. Akan tetapi, waktu peneliti mulai, tidak mungkin menulis tentang olah raga di Malang tanpa termasuk Aremania. Untuk kebanyakan penduduk kota Malang , Aremania adalah identitasnya. Waktu peneliti baru pindah ke kota Malang , peneliti bertemu dengan seorang laki-laki di jalan. Dia berkata, lihat baju saya, Singo Edan, saya Aremania. Sudah tahu tentang Aremania? Anda harus tahu tentang Aremania. Yang menarik tentang situasi ini adalah bahwa nanti, peneliti menemukan bahwa anak Aremania ini tidak pernah menonton Arema bermain sepak bola. Bagaimana pemuda ini bisa berkata bahwa dia sudah Aremania tanpa menonton pertandingan? Berarti Aremania adalah kejadian yang sudah menciptakan identitas untuk beberapa orang di Malang. Mereka adalah Aremania.

Metode
Untuk mencari informasi tentang Aremania, peneliti sering menonton Arema bermain di Stadion Gajayana dan juga menonton pertandingan Persema. Peneliti mencari informasi tentang Arema di internet dan juga di surat kabar. Selain itu, peneliti sering berbicara dan mewawancarai Aremania, di pertanding dan di tempat lain.


Tim Arema
Arema sebagai klub sepak bola didirikan pada tanggal 11 Augustus 1987. Zodiak untuk Arema adalah Leo, jadi Arema memilih simbol singa dan menjadi tim Singo Edan, atau Singa Gila. Aremania adalah nama untuk pendukung Arema. Juga bisa disebut Aremania untuk laki-laki dan Aremanita untuk perempuan. Aremania sebagai kelompok didirkan karena sebelum Aremania, sering ada bentrokan antara pendukung-pendukung , khususnya antara pendukung tim Arema dan pendukung tim Surabaya, Persebaya. Arema sebagai tim tidak suka bentrokan ini dan tidak mau bentrokan di pertandingannya, jadi menciptakan kelompok pendukung Arema namanya Aremania. Aremania menciptakan lagu-lagu untuk membuat penonton dan pemain lebih semangat. Mereka membuat lagu-lagu, dan mencari orang untuk menjadi dirigen atau pemimpin untuk memimpin lagu di pertanding. Akibatnya, di pertandingan Aremania kelihatan dan kedengaran satu kelompok yang disatukan, kuat dan bangga, yang diiringi oleh yel-yel dan lagu-lagu.

Arema sebagai tim sepak bola cukup bagus. Tim tersebut baru meloloskan diri ke Divisi Utama PSSI setelah beberapa pertandingan di Jakarta dan menjadi tim juara di Divisi I pada bulan Oktober 2004. Arema menjadi tim juara waktu melawan PSDS lewat perpanjangan waktu dan pemain Arema, Marthen Tao mendapat gol emas di menit akhir perpanjangan kedua. Sebetulnya, pemain-pemain Arema bukan semua asli Malang . Selain orang Malang dalam tim ini, ada beberapa pemain dari daerah lain di Indonesia dan juga dari luar negeri, dengan empat pemain yang berasal Brazil . Dulu, kebanyakan pemain Arema asli Malang tetapi setelah kalah terus dan managemen tim diganti, mereka sadar bahwa untuk menjadi tim terbaik, mereka harus mendapat pemain terbaik, baik mereka yang asli Malang atau daerah lain. Untuk Arema dan Aremania, mereka tidak peduli tentang tempat lahir atau tempat asli pemainnya. Ketika orang bermain untuk Arema, mereka menjadi satu dengan Arema dan Aremania tanpa memperhatikan suku bangsa, agama atau apa saja. Kalau mereka terus bermain untuk Arema, mereka akan terus dicintai oleh kebanyakan masyarakat Malang . Misalnya, Marthen Tao berasal dari Papua, dan Arema dan Aremania bersama tidak peduli dia bukan orang Malang, khususnya waktu dia mendapat gol di Jakarta. Selain itu, pemain dari Brazil dikasih Aremania bendera Brazil yang juga mempunyai kata Arema. Arema dan Aremania adalah tentang perasaan kebersamaan. Kalau ada orang yang memakai baju Arema, mereka benar-benar Aremania karena Aremania mempunyai kepuasan hati dan perasaan bangga. Kalau ada orang luar Malang atau Indonesia yang mau ikut Aremania, mereka boleh kalau mereka mengerti prinsip Arema dan mempunyai keinginan hati untuk ikut. Kalau mereka mau, orang luar juga dapat menjadi satu dengan Arema dan Aremania.

Artinya Arema dan Aremania
Arema adalah singkatan untuk Arek Malang atau Anak Malang. Arema sudah didirikan sebagai kata untuk menyatukan masyarakat Malang sejak dulu. Arema sudah dikenal sebagai kata Malang dan kata tersebut termasuk prinsip-prinsip orang Malang. Waktu tim Arema didirikan dan mereka harus memilih nama untuk timnya, mereka memilih Arema karena Arema sudah termasuk prinsip dari masyarakat Malang. Dulu, ada beberapa nama lain sebelum Arema dipilih tetapi akhirnya nama Arema dipakai. Oleh karena itu, Arema mempunyai maksud untuk masyarakat Malang yang lebih kuat daripada hanya tim sepak bola. Ini karena orang Malang memikirkan tentang Malang dan kebanggaan kotanya waktu mereka mendengar kata Arema. Pikiran ini adalah kemungkinan besar kenapa Aremania mendapat banyak dukungan.

Prinsip atau kata Arema untuk kebanyakan orang Malang mulai sejak masih kecil. Mereka merasa bahwa ada prinsip nuwun sewu atau permisi di Malang dan mereka merasa bangga pada kotanya. Arema sebagai tim sepak bola memakai prinsip atau gaya Arema untuk melanjutkan tim sepak bola Arema. Aremania mengambil prinsip Arema dan memakai prinsip itu untuk Aremania yang lebih resmi. Oleh karena itu, banyak masyarakat Malang sudah mempunyai pikiran atau prinsipnya, dan ikut Arema dan Aremania karena ingin meresmikan perasaannya. Aremania ikut karena keinginan hati, bukan karana dipaksa atau program, dan tidak ada pemimpin. Aremania mempunyai semboyan,
Yang Penting Jiwa Arema
Hanya Satu Jiwaku Aremania

yang menunjukkan perasaan bahwa identitas Aremania sudah menjadi satu dengan Arema dan Aremania.

Aremania mempunyai prinsip kuat. Kalau mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membeli tiket atau berjalan ke kota lain untuk menonton Arema, mereka akan bermain musik di jalan atau meminjam uang dari teman untuk mendapatkan uang. Mereka tidak akan mencuri atau melakukan sesuatu yang merupakan pelanggaran. Prinsip ini adalah sama kalau Aremania ke kota lain untuk menonton Arema. Aremania tidak mau menganggu masyarakat kota itu atau melakukan sesuatu yang kurang sopan. Arema kuat dalam kepercayaannya dan tidak pernah mau menciptakan persoalan. Hanya ada satu hal yang bisa mendapat Aremania menjadi kurang baik yaitu kalau pendukung tim lain merusak bendera Arema. Misalnya, menurut seorang Aremania, sering kali Aremania dilempari waktu di pertandingan tetapi Aremania duduk diam dan tidak membalas atau melakukan apa saja. Akan tetapi, kalau pendukung tim lain itu merusak bendera, Aremania akan menjadi marah dan membalas sebagai kekuatan satu.

Kesatuan Arema dan Aremania
Ada tim sepak bola lain di Malang, Persema atau persatuan sepak bola Malang. Peneliti bertanya kepada seorang Aremania kenapa Arema mempunyai lebih banyak dukungan daripada Persema walaupun Persema didirikan pertama dan mewakili Kota Malang. Dia menjawab bahwa alasannya adalah hanya kata-kata yang berbeda. Dia berkata bahwa karena Arema memakai kata Arema, itu membawa kebanggaan arek Malang dan orang mau ikut karena mereka sudah Arema. Dia berpendapat bahwa Arema menyatukan arek Malang dan karena katanya hanya lima huruf, itu lebih enak untuk berteriak di pertandingan. Pada pihak lain, Persema tidak mempunyai kemampuan untuk menyatukan Malang karena orang tidak menengal kata Persema sepert kata Arema. Alasan lain yang lebih mendasar adalah bahwa ada suasana yang bernuansa birokrat karena klub itu adalah milik Pemerintah Daerah. Seorang Aremania tersebut mengakui bahwa Persema didirikan lebih dulu jadi sebetulnya Persema kakak yang lebih tua. Walaupun Persema tim yang lebih tua, namun jika diamati di pertandingan, maka Arema yang mempunyai lebih banyak mendapatkan dukungan.

Aremania adalah kelompok yang kuat sekali. Peneliti mau tahu kalau kekuatan ini hanya karena orang sudah teman, karena memakai baju Arema bersama atau mereka menjadi teman karena mereka ikut Aremania. Waktu peneliti ikut Aremania dan memakai baju, peneliti bisa melihat pada kelompok ini dan menentukan bagaimana pandangan orang lain dapat diubah kalau orang ikut Aremania. Waktu peneliti memakai baju Aremania di jalan, peneliti terkejut sekali karena perasaan terhadap peneliti diganti dari orang luar kepada orang yang dihormati seperti biasa. Biasanya kalau peneliti jalan-jalan, selalu ada orang yang berteriak, bule, hello miss atau kata lain seperti itu yang menunjukkan bahwa peneliti bukan orang Indonesia tetapi orang luar. Selain itu, peneliti sering mendengar orang Indonesia di jalan bicara tentang peneliti dan secara atomatis mereka berpendapat bahwa peneliti seorang turis. Namun sangat menarik, kalau peneliti memakai baju Arema, peneliti bukan orang bule, turis, atau orang luar lagi. Peneliti langsung Aremania dan dihormati sebagai Aremania oleh orang lain. Waktu peneliti memakai baju Arema, daripada yang biasa, orang di jalan hanya melihat peneliti dan berkata, Arema atau Aremania dan langsung terus dengan kegiatan mereka. Peneliti bukan dianggap seperti orang luar lagi. Sama dengan itu, waktu peneliti dan teman-teman Australia menonton Arema bermain di Stadion Gajayana, kami juga termasuk sebagai Aremania dan kurang mendapat perhatian daripada biasa kalau kami di jalan. Ini menunjukkan identitas Aremania sangat kuat sekali. Kelihatan bagaimana orang langsung dapat dianggap sebagai bagian dari kelompok dan mengidentifikan dirinya sebagai anak Aremania. Berikutnya adalah penjelasan tentang pertandingan Arema jadi pembaca dapat mengerti kelompok dan identitas yang peneliti jelaskan di atas tentang gaya Aremania.

Contoh Aremania di Pertandingan
Pada hari pertandingan, dimana-mana banyak orang memakai baju, jaket, topi, selendang atau bawa bendera Arema. Kelihatan seperti laut biru yang menuju ke stadion Gajayana, di mobil, sepeda motor atau berjalan kaki, orang-orang mempunyai satu pikiran. Tiba di stadion dan mempersiapkan untuk mendukung tim kesayangannya. Orang-orang ini berumur bayi sampai sudah tua dan yang paling banyak ada kelempok-kelompok laki-laki. Anak yang masih mudah sering diantar oleh kakaknya. Selain laki-laki, masih ada beberapa ayah bersama anaknya, dan perempuan juga. Di salah satu pertandingan juga ada beberapa waria. Yang penting, semua orang ini Aremania, dan datang untuk satu alasan yaitu untuk menonton tim Arema atau Singo Edan dan mengharapkan menang. Tidak apa-apa kalau perempuan, laki-laki, tua atau mudah, semuanya menjadi teman. Ada orang-orang dimana-mana yang memakai beberapa jenis baju Arema. Ada baju biru, hitam dan banyak lagi, tetapi yang penting semua baju itu menyebut Arema atau Aremania. Selain baju, ada jaket, topi, selendang atau juga ada yang bawa bendera Arema di punggungnya. Bukan hanya pakaian resmi Arema, ada juga yang mencetak baju sendiri, jadi bajunya unik tetapi masih Aremania. Misalnya ada baju biru dengan wajah singa di depan dan Arema ditulis di belakang. Semua orang yang bersama ke stadion Gajayana menciptakan perasaan Aremania, yaitu Aremania adalah gaya hidup, dan untuk kebanyakan Aremania saat itu, Aremania dan menonton Arema adalah paling penting bagi mereka.

Di luar stadion ada banyak polisi, dan tank meriam air untuk kemungkinan jika ada persoalan di dalam. Tetapi setiap kali peneliti menonton pertandingan, Aremania tidak pernah mengganggu polisi dan polisi tidak mengganggu Aremania. Aremania lebih tertarik pada masuk stadion dan mencari tempat duduk. Untuk masuk stadion, orang-orang harus berbaris satu per satu. Ada orang, khususnya ayah yang bawa anaknya yang masuk barisan lewat samping, tetapi biasanya orang tidak peduli. Mereka semua tunggu secara sabar untuk memberi tiketnya dan lewat polisi yang memeriksa semua isi tas. Kalau orang mempunyai botol, mereka harus ganti botol itu dengan plastik. Semua kegiatan ini untuk memastikan keamanan pertandingan, tetapi secara umum, Aremania tidak mau menciptakan persoalan. Sebetulnya Aremania tidak akan membuat kesulitan untuk orang lain. Mereka hanya ingin melihat tim Arema menang.

Setelah masuk, orang-orang memilih tempat duduk. Yang sudah diketahui oleh semua Aremania, kalau mau mendukung Arema yang paling aktif, duduk di kedua tepi stadion. Alasannya adalah karena di situ ada dirigen yang memimpin sorak-sorai. Mungkin paling penting untuk Aremania, dirigen-dirigen menciptakan kesatuan untuk Aremania, dan memastikan orang ramai yang bersorak menjadi satu. Dirigen juga mempunyai peran dalam aksi Aremania sebelum pertandingan dimulai. Selain dengan dirigen, ada orang-orang yang membawa drum-drum dan berdiri di bawah dirigen dan bermain jadi dirigen, dan Aremania dapat bernyanyi bersama dan membuat Aremania menjadi kompak. Orang-orang ini paling penting karena tanpa mereka, Aremania tidak akan bersama dan nyanyian kurang bagus.

Satu contoh aksi yang dilakukan oleh dirigen pada suatu pertandingan adalah waktu dua Aremania masuk lapangan, membawa boneka batu nisan untuk tim lain. Mereka berjalan kaki mengelilingi lapangan sampai berhenti di depan tempat duduk tim lain. Kedua dirigen langsung ke situ dan membangunkan tempat kubur untuk tim lain sehingga menakutkan tim lawan dan membuat Aremania menjadi lebih ramai. Walaupun dari luar aksi ini mungkin kelihatan agak jahat, tetapi sesungguhnya hal ini hanya untuk menyenangkan dan menunjukkan adanya kekompakan bagi Aremania dalam memberi dukungan terhadap timnya.

Pada saat ini, kelompok Aremania hampir tidak bisa menahan teriakan yel-yel walaupun pemain Arema masih belum kelihatan. Dirigen Aremania mulai memimpin sorak-sorai dan semua Aremania ikut bernyanyi. Yang menarik tentang sorak-sorai ini adalah ini tidak hanya sekedar nyanyian, tetapi ada tari-tarian yang mengiringi nyanyian tersebut. Walaupun ini mungkin kedengaran seperti tidak penting, namun tari-atarian ini dapat mempersatukan Aremania. Dari salah satu sudut stadion kelihatan kelompok Aremania melakukan gerakan-gerakan yang menunjukkan pemandangan yang benar-benar mengagumkan. Aremania yang melihat gerakan-gerakan itu langsung ikut serta. Hasilnya adalah bahwa semua Aremania mencoba menjadi lebih keras dan bersemangat, dan akhirnya hanya yang kedengaran adalah Aremania. Kalau ini cara untuk menakutkan tim lawan, pasti berhasil.

Kemudian, ada suara di pengeras suara yang memperkenalkan tim dan meminta untuk diam sambil mendengar lagu nasional. Yang mengherankan untuk orang luar, tidak ada alat musik yang mengiringi lagu nasional itu. Semua orang hanya bernyanyi bersama, pakai suara yang keras dan cukup jelas. Lagu ini adalah menunjukkan kebanggaan. Kebanggaan untuk tim, Malang dan Indonesia . Pada saat menyanyi lagu nasional itu, semua orang dalam stadion itu merasa seperti satu. Perasaan seperti, kita Aremania, dan tidak ada kekuasaan yang lebih kuat daripada kita.

Akhirnya, pengeras suara mengumumkan tim Arema dan tim lawan. Waktu Arema berlari ke lapangan itu, suara Aremania kembali terdengar dengan yel-yel khas. Pemain tim Arema melambaikan tangan dan membuat tindakan jadi suara Aremania menjadi lebih keras. Yang jelas, Arema suka Aremania, dan tidak ada Arema tanpa Aremania.

Ada banyak polisi, lebih dari seratus yang duduk di sekeliling lapangan. Mereka membawa perisai dan ada dua anjing untuk menguasai orang-orang kalau Aremania menjadi ramai. Akan tetapi, polisi tahu kalau Aremania tetap bersama, polisi tidak bisa melakukan terlalu banyak untuk menguasai orang-orang karena Aremania terlalu banyak. Misalnya, di satu pertandingan, ada orang yang memakai baju Aremania yang berlari ke lapangan. Dia ditangkap oleh polisi dengan perlakuan yang agak keras dan ditarik dari lapangan. Setelah Aremania yang menonton sepak bola melihat, mereka mulai menjadi ramai. Polisi-polisi melihat situasi Aremania, dan walaupun polisi tahu mereka bisa membawa orang itu ke stasion, dia dilepas dan polisi itu tersenyum dan melambaikan tangan kepada penonton. Selain itu, sering kali ada orang yang melempar aqua pada polisi. Kalau polisi dipukul, biasanya mereka hanya lihat kepada para Aremania dan tidak melakukan tindakan apa-apa. Dalam konteks ini, Aremania mempunyai kekuasaan sendiri. Seperti itu, waktu Arema mendapat gol, Aremania menjadi gila. Tidak perlu dirigen untuk memimpin sorak-sorai. Aremania melakukan itu sendiri.

Setelah pertandingan selasai, jalan menjadi ramai lagi. Ada beberapa orang yang meninggalkan stadion sebelum pertanding selesai kalau kelihatan seperti Arema akan menang. Biasanya orang tua termasuk anak kecil pulang lebih duluan agar lebih memudahkan. Setelah pertandingan selesai, semua orang mulai ke luar stadion. Walaupun ramai, jarang ada orang yang menerobos diantara orang banyak. Kebanyakan orang bersabar dan menunggu sampai bisa keluar tanpa menganggu orang lain. Di luar stadion ada banyak angkutan yang penuh dengan Aremania, sama dengan mobil, sepeda motor dan becak. Banyak Aremania juga berjalan kaki supaya lebih cepat pulang. Masih ada orang yang berteriak Aremania tetapi secara umum, lebih sepi daripada sebelum masuk.

Aremania di luar Malang
Yang peneliti jelaskan di atas adalah contoh pertandingan Arema. Akan tetapi, bagaimana kalau ada pertanding di luar kota Malang? Aremania tidak hanya di kota Malang, tetapi ada bagian Aremania di beberapa kota lain di Indonesia. Selain itu, kalau ada pertandingan yang cukup besar untuk Arema, Aremania akan berdatang ke kota lain untuk menonton tim kesayangannya. Kejadian seperti ini dapat dilihat waktu Arema menjadi juara Divisi I dan sekitar 10.000 Aremania berdatang ke Jakarta untuk mendukung Arema.

Sebelum Final Divisi I di Jakarta, Arema harus bermain dua pertandingan untuk maju ke pertandingan final. Jadi, kalau Aremania mau menonton semua pertandingan, mereka harus ke sana untuk sepuluh hari. Untuk Aremania benar, ini tidak masalah. Sebelum pertandingan pertama, 3.000 Aremania dari Malang naik bus, mobil dan kereta api untuk sampai ke Jakarta. Semakin lama dalam kompetisi, semakin banyak Aremania yang datang. Akhirnya ada 10.000 Aremania di Jakarta. Kebanyakan Aremania ke Jakarta tanpa cukup uang, pakaian atau makanan. Mereka hanya ke Jakarta untuk menonton Arema, dan tidak peduli dengan faktor lain. Ada Aremania di Jakarta yang berkata, kami hanya modal semangat saja ke Jakarta . Makan seadanya, tidur di emperan stadion dan pakaian juga seadanya. Itu tak masalah bagi kami asal Arema nantinya juara. Jadi, ada ribuan Aremania di Jakarta tanpa cukup makanan atau uang. Kelihatan seperti Aremania mempunyai persoalan tetapi persoalan itu bisa diatasi. Aremania sebagai satu kelompok atau identitas juga ada di Jakarta dan AREMANIA BATAVIA datang untuk membantu Aremania. Kesatuan Aremania muncul waktu Aremania Batavia, sama dengan orang Jakarta lain membantu untuk memasok ribuan nasi bungkus, dan jenis makanan lain supaya Aremania tidak kelaparan. Walaupun dua kelompok ini tidak mempunyai hubungan yang resmi untuk saling membantu, mereka dua-duanya mendukung Arema dan hal itulah yang menjadi alasan untuk membantu dan menjadi teman. Aremania adalah identitas, bahkan seperti agama untuk orang Aremania di seluruh Indonesia.

Setelah Arema sebetulnya menjadi juara Divisi I dan pulang ke Malang, kekuatan Aremania terlihat. Arema tiba di lapangan udara di Surabaya pukul 14.00. Waktu mereka tiba, mereka menerima sambutan yang hangat dari konvoi Aremania yang ke sana untuk mengiringi pemain-pemain Arema. Ada kedua laki-laki dan perempuan, dan juga keluarga dan anak kecil yang dibawa untuk melihat pemain-pemain Arema. Ada yang membawa mobil terbuka dengan boneka singa, dan banyak sekali sepeda motor. Mereka ikut tim Arema sepanjang jalan dari Surabaya ke Malang. Juga, beberapa hari kemudian waktu Arema sudah tiba di Malang, ada kesempatan untuk Aremania melihat pemain Arema dan Aremania lagi menciptakan konvoi. Konvoi ini termasuk ribuan Aremania dan mereka berkeliling kota. Polisi harus ke jalan dan pada hari itu ada banyak kemacetan di Malang karena Aremania ingin menunjukkan dukungannya. Yang menarik tentang dua konvoi ini adalah bahwa kebanyakan masyarakat Malang, walaupun diganggu, tidak berkata apa saja yang jelek tentang Aremania. Mereka mengerti kekuatan Aremania dan ada banyak masyarakat Malang yang ikut, jadi hanya berkata, hari ini ada banyak kemacetan karena Aremania, seperti Aremania adalah kelompok sendiri dan harus dihormati seperti biasa sama dengan organisasi atau kelompok lain.

Aremania tidak hanya satu kelompok untuk pendukung-pendukung tim football Arema. Bagi masyarakat Malang , kelompok Aremania adalah gaya hidupnya. Aremania mempunyai bahasa sendirinya, Bahasa Balik dimana semua kata dibaca secara terbalik. Satu kali ketika peneliti berjalan-jalan dengan teman-teman yang ikut Aremania, mereka sering memakai Bahasa Balik ini seperti itu biasa. Teman-teman juga berkata bahwa ada baju Aremania yang mempunyai tulisan, 99% Aremania, 1% Pacarku yang menunjukkan kesukaan Aremania.

Kesimpulan :
Orang yang ikut Aremania karena keinginan hati mempunyai identitas yang juga termasuk identitas Aremania. Betul, mereka masih orang sendiri dan tinggal seperti biasa. Akan tetapi, mereka tahu bahwa mereka sebagaian Aremania, sekelompok yang mempunyai gaya sendiri. Aremania mengetahui bahwa mereka termasuk dalam kelompok yang cukup kuat, besar dan penting. Oleh karena itu, untuk beberapa anak Malang , Aremania adalah sebagaian organisasi yang lebih besar daripada mereka sendiri, dan ini berarti mereka tidak sendirian di Malang. Seperti anak laki-laki tersebut yang tidak pernah menonton Arema bermain sepak bola tetapi tetap ikut Aremania, Aremania adalah kepercayaan untuk banyak orang di Malang . Walaupun kepercayaan itu mempunyai artinya berbeda untuk setiap anak Aremania, Aremania masih merupakan bagaian dari masyarakat kota Malang secara keseluruhan.

OLAH RAGA DAN IDENTITAS:
FUNGSI OLAH RAGA DALAM PEMBENTUKKAN IDENTITAS MASYARAKAT DAN BANGSA DI KOTA MALANG

Tugas Studi Lapangan
Diajukan untuk menemuhi persyaratan dalam program ACICIS Studi Lapangan

Oleh: Lisa Johnson

Malang, Indonesia
Desember 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tak Komen....