Dalam dunia industri olahraga, terutama sepakbola. Disamping sebagai pemain ke-12 yang secara non-teknis memberikan dukungan dari tepi lapangan, tidak dapat dipungkiri faktor suporter memegang peranan penting. Penggemar fanatik club ini menjadi pasar yang potensial bagi berjalannya industri Sepakbola. Bahkan ketika sebuah sponsorship masuk untuk kedalam sebuah club sepakbola, faktor dukungan dan besaran suporter menjadi salah satu pertimbangan.
Selama ini Logo Sponsor hanya melekat pada Jersey Pemain (Pict : http://j.mp/jT1kzT)
Selama ini, pihak sponsorship tentunya juga mempertimbangkan besaran dan dukungan suporter dalam memberikan sponsor kepada sebuah club. Dalam dunia marketing hal ini tentunya wajar karena terkait dengan seberapa luas branding produk sponsor akan tersebar. Semakin besar dan luas jangkauan suporter sebuah club tentunya branding produk juga akan semakin tersebar luas.
Memang tidak ada jaminan peningkatan penjualan produk tersebut, sebagaimana jika sebuah produsen memasang iklan di layar televisi yang berbeda rate-nya antara jam primetime dengan jam tengah malam misalnya, juga tidak ada jaminan akan terjadi peningkatan penjualan produk yang signifikan jika memasang iklan pada jam primetime yang harganya jauh lebih mahal dibanding pada acara biasa ditengah malam. Namun ekspektasi dengan semakin banyak disaksikan oleh pemirsa, branding produk akan semakin tersebar luas.
Memasang branding atau memberikan sponsor pada sebuah club sepakbola tentunya berbeda dengan memasang iklan pada media cetak/elektronik. Memasang iklan pada media cetak/elektronik bisa diibaratkan hanya sebatas memiliki fungsi publikasi dan sosialisasi bahwa sebuah produk ada dan memiliki keunggulan dibanding produk sejenis lainnya. Sebuah club sepakbola seperti Arema Indonesia menggantungkan keberlangsungannya pada banyak sektor, termasuk diantaranya sektor bisnis dan sponsorship. Ikatan emosional yang kuat antara Arema dengan Aremania tidak hanya sekedar menyebarkan branding sponsor Arema kepada Aremania saja, tapi adanya kesadaran Aremania bahwa pihak sponsor turut menjaga keberlangsungan nafas Arema Indonesia, club yang dicintai akan membentuk image dan opini positif, bahkan kecintaan bagi Aremania terhadap sponsor Arema. Hal ini akan menimbulkan dampak peningkatan secara signifikan penggunaan produk sponsor di kalangan Aremania.
Selama ini, pemasangan logo sponsor hanya terbatas pada jersey yang digunakan pemain dan event-event yang diadakan oleh club dan manajemennya. Secara fisik kemampuan pandang suporter atau penonton di dalam stadion memiliki keterbatasan untuk bisa menyaksikan secara detail logo apa saja yang terpampang pada jersey pemain. Jika pemasangan dilakukan pada A-Board yang mengelilingi lapangan pertandingan, keterbatasan dari berbagai sisi yang berbeda juga akan mengurangi jumlah penonton yang menyimak logo produk tersebut, disamping fokus dan perhatian utama adalah pada bola dan lapangan pertandingan, bukan pada sekitarnya.
Salah satu kaos yg Biasa digunakan Aremania ke Stadion. Masih ada ruang untuk Sponsor. (Pic : http://j.mp/l58Ag4)
Berbeda halnya jika logo sponsor dipasang pada kaos yang digunakan Aremania untuk mendukung Arema. Sudah pasti logo sponsor akan disaksikan secara langsung oleh Suporter yang hadir di Stadion, belum lagi pemirsa yang menyaksikan siarang langsung dari televisi, masih ditambah lagi masyarakat yang melihat suporter pulang dan pergi menuju Stadion, dan tentunya juga keluarga dan orang-orang yang tinggal dilingkungan pemakai kaos tinggal.
Secara hitung2an kasar, Jika satu Kaos bersponsor yang digunakan oleh Aremania dilihat oleh 10 orang yang dilewati dalam perjalanan ke stadion, kemudian di dalam stadion dilihat oleh 3 orang disekelilingnya, selanjutnya dirumahnya dia memiliki 5 orang keluarga, dan ketika mengenakan diluar pertandingan dia berkumpul dengan 10 orang disekitar lingkungannya, maka didapatkan angka 10+3+5+10 = 28 orang penyebaran branding sponsor. Jika Kaos digunakan oleh 10.000 orang suporter saja dari kapasitas Stadion lebih dari 30.000 orang, sudah dicapai 280.000 orang. Belum lagi yang menyaksikan melalui siaran langsung dan ditambah lagi faktor emosional kecintaan Aremania terhadap Arema.
Secara nilai ekonomi, tentunya opsi terakhir dengan memasang logo pada kaos yang digunakan Aremania memiliki nilai ekonomi yang lebih besar bagi produsen. Efek branding akan tersebar secara lebih luas dan lebih melekat pada Aremania. Pertanyaannya adalah apakah Aremania bersedia meluangkan bagian tubuhnya untuk mengenakan kaos bersponsor demi Arema? (lek)
posted on : http://aremasenayan.com/2011/05/07/mem-branding-aremania-mungkinkah.php?preview=true&preview_id=2773&preview_nonce=f00e2e3fd3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak Komen....